Kearifan Cinta ~ Jalaluddin Rumi

Cinta yang dibangkitkan
oleh khayalan yang salah
dan tidak pada tempatnya
bisa saja menghantarkannya
pada keadaan ekstasi.

Namun kenikmatan itu,
jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya
kekasih yang sedar akan hadirnya seseorang yang
mencintainya ini
sebagaimana kenikmatan lelaki
yang memeluk tugu batu
di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap.

Meskipun dia merasa nikmat
kerana berfikir bahawa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi
jelas tidak senikmat
orang yang memeluk kekasih sebenarnya
kekasih yang hidup dan sedar.

~ Jalaluddin Rumi

13 Responses to Kearifan Cinta ~ Jalaluddin Rumi

  1. nelly berkata:

    ungkapan rumi

  2. eko sulis berkata:

    dahaga akan cinta

  3. Jaenal abd berkata:

    Terpukau renungan Rumi. Ko buku karya jalaludin rumi sulit d temukan d toko2 buku

  4. Tuyung Camp Long berkata:

    Pengalaman pribadi

  5. Bahrun Nur berkata:

    Untuk dapat memahami puisi dari Rumi tidak bisa sebagian-sebagian. Karena puisinya adalah merupakan perjalanan kalbunnya untuk memahami hidup dan kehidupannya, cinta dan kecintaannya. Setelah itu kita akan tahu apa pandangan Rumi tentang cinta dan yang dicintainya, cinta yang bisa juga perwakilan salah satu sifat yang dicintainya. Dan sepertinya perlu difahami ilmu agama islam fiqih, ahlak dan tauhid. Sehingga kita tidak salah dalam menafirkan cinta dan kekasih dengan pandangan nafsu, seperti pandangan kita pada umumnya. Rumi adalah ahli ma’rifat, sufi yang sangat langka di dunia.

  6. hamim berkata:

    cinta, sependar cahaya yang berlubuk dihati. Bersinar tebarkan kehangatan untuk semesta.

    bagaimana Rumi bisa bercinta sedemikian rupa dengan Sang Cinta?

  7. zulaika berkata:

    subhanallah…..
    klo direnungi begitu dalam makna dan kandungan nya.

  8. Nur S berkata:

    ck..ck…ck.. baru tau ada puisi seindah ini…the best poetry..and the best for rumi..hampir mengalahkan kahlil gibran

  9. idris syafi'i berkata:

    jika qais mencintai laila
    hingga majnun
    maka yang ada hanya laila
    dua entitas yang berbeda
    tapi satu jua

    seperti kata rumi: “tidak bersatu, tidak berpisah, begitu sempurna”

  10. edo pradipta berkata:

    cita adalah kehusukan, begitu yng di alami qais dalam mencitai laila, tak pedili walau tugu yang di peluknya, sejatinya laila adalah laila, sebagai cinta sejatinya…………

  11. slash berkata:

    masya allah……….

  12. Alea berkata:

    Terima kasih, rummi..

  13. ndo alwahdany berkata:

    Jalaluddin rumi. Syair2xa sufistik.

Tinggalkan komen