Sajak Burung-Burung Kondor – WS Rendra

Sajak Burung-Burung Kondor – WS Rendra

Angin gunung turun merembes ke hutan,
lalu bertiup di atas permukaan kali yang luas,
dan akhirnya berumah di daun-daun tembakau.
Kemudian hatinya pilu
melihat jejak-jejak sedih para petani – buruh
yang terpacak di atas tanah gembur
namun tidak memberi kemakmuran bagi penduduknya.

Para tani – buruh bekerja,
berumah di gubug-gubug tanpa jendela,
menanam bibit di tanah yang subur,
memanen hasil yang berlimpah dan makmur
namun hidup mereka sendiri sengsara.

Mereka memanen untuk tuan tanah
yang mempunyai istana indah.
Keringat mereka menjadi emas
yang diambil oleh cukong-cukong pabrik cerutu di Eropa.
Dan bila mereka menuntut perataan pendapatan,
para ahli ekonomi membetulkan letak dasi,
dan menjawab dengan mengirim kondom.

Penderitaan mengalir
dari parit-parit wajah rakyatku.
Dari pagi sampai sore,
rakyat negeriku bergerak dengan lunglai,
menggapai-gapai,
menoleh ke kiri, menoleh ke kanan,
di dalam usaha tak menentu.
Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah,
dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai,
dan sukmanya berubah menjadi burung kondor.

Beribu-ribu burung kondor,
berjuta-juta burung kondor,
bergerak menuju ke gunung tinggi,
dan disana mendapat hiburan dari sepi.
Karena hanya sepi
mampu menghisap dendam dan sakit hati.

Burung-burung kondor menjerit.
Di dalam marah menjerit,
bergema di tempat-tempat yang sepi.

Burung-burung kondor menjerit
di batu-batu gunung menjerit
bergema di tempat-tempat yang sepi

Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu,
mematuki batu-batu, mematuki udara,
dan di kota orang-orang bersiap menembaknya.

WS Rendra

17 Responses to Sajak Burung-Burung Kondor – WS Rendra

  1. Made Ariana berkata:

    slamat jalan pahlawan besar semoga semua amal baktimu diterima DISISI TUHAN, dan semoga setiap cita cita luhurmu bisa diterwujud di hari kelak

    salam

  2. innalillahi wa inna ilahi raji’uun.
    ta’ziah buat k’ga almarhum semoga Allah mengampuni merahmati dan meletakkan dia pada maqam org baik2. aamiin.

  3. selamat jalan WS Rendra :
    kubaca syairmu dan tersadar diriku
    sudah berjalan jauh pada masanya
    kuhindari belokan tajam sekali
    dari masa kejayaanmu dulu

  4. sore menjelang malam

    semangat yang letih
    yang berlalu jauh…
    sebuah episode yang hilang
    diantara semak-semak dan taman kota sepi
    anak berlarian pada lapangan yang terbakar
    kotamu menyimpan seribu duka lara
    ada yang naik ada yang tertunda
    dan tak datang lagi…
    diam-diam kucumbu rayu pacarku
    habis sudah rasa cemburuku di dasar hati ini

  5. BRIM berkata:

    SAYA TAK TAHU HARUS MENGATAKAN APA. KALA SEORANG PENYAIR SETARF DUNIA/KALIBER DUNIA YANG SEHARUSNYA MENJADI IKON BUDAYA YANG SANGAT BERHARGA TAOI DI NEGERI SENDIRI SEORANG WILLY BAGAIKAN SAMPAH PEMERINTAHAN YANG HARUS DIABAIKAN

  6. Lukman Sajah berkata:

    Zat sejarah bisa mati.
    Makna Sejarah Bahasa Hidup

  7. che othman berkata:

    indah sungguh puisi kakang,bisakah ku miliki naskah catatanmu.kalau boleh terbitan terkini.

  8. Ibu sosok pribadi yang baik ramah dan sopan
    memberi nafas kelahiranku
    aku dilahirkan ke dunia fana
    aku tercipta sempurna
    dari mana datang aku adalah kuasaNya
    aku meras dia akan pulang dari peristiwa ysng mngenai tubuhnya ynag masih sanggup membantu kesibukan
    dan adiknya telah tiada
    aku terpilih sederhana di kampus terhormat
    aku datang aku pilih yang benar
    dan jadilah masa dulu yang teras di masa mudaku dulu

  9. ini bukan masalah perasaan
    sayang Ibuku telah tua
    aku dulu dibantu pada masa susahku
    dan kini beliau akan dapat istirahat panjang
    akupun segera berbadah memohon ampunanNya kalau beliau harus dicoba oleh yang Maha kuasa
    adiknya telah tiada dan beliau biasa saja
    aku pamit pada beliau kalau aku sekarang telah jadi sarjana hukum dan bekerja di kantor swasta…
    terima kasih Ibu dan adik Ibu

  10. cahaya permata berkata:

    aku kagum pada semangat dan perjuanganmu wahai sang penyair!!!
    berikan pada kami apa yang kau ketahui, semogaa kau diterima di sisiNya

  11. yumecho berkata:

    puisi yang bagus

  12. indra irawan berkata:

    asalamualaikuum wr wb, pak Rendra, izinkan saya membacakan puisi ini ya… terima kasih banyak, salam hangat,
    indra irawan

  13. aryaningsih berkata:

    sebuah karya yg tidak hanya bagus melainkan sangat bagus,,pujangga,,penyair,,sastrawan kebangaanku,,,,

  14. anggi berkata:

    parafraseny gimana ya?

  15. gonggo berkata:

    kiwkiw

    kiwww

Tinggalkan komen