Aku beruntung dari cinta kesedihan itu, usah ditanya
Racun perpisahan buat ditelan, itu usah ditanya.
Dari rindu dalam menemukan debu di pintu rumah-Mu
Kumiliki mata menitis tangis, itu usah kau tanya.
Kenapa kau gigit bibir dan berkata: “Usah bicara!”
Sudah kugetap bibir delima ‘bgitu bercahaya, itu usah
ditanya.
Di kamar kecil pengemisku, tanpa-Mu
kuderitai kesedihan dahsyat, itu usah ditanya.
Bagai orang asing, Hafiz di sepanjang jalan cinta
Aku tiba di tahap baru, namun itu usah ditanya.
Hafiz al-Shirazi, Tongue of Hidden 1988:60
Terjemahan: Dato Dr Ahmad Kamal Abdullah (Kemala)
cayalah ….baik punya ayat …
mmg padat. drpda crta yg bukan2. lbh baik usah d tnya.. pndai2 la pk ape yg ptut tntng apa yg org tu rsa..huh
kesedihan itu beraja di hati, tapi tak siapa yang mengerti..hanya yang 1 tahu perasaan cinta ini, tapi air mata menitis lagi, telah ku seka sepanjang hayat ini, tapi ia masih sendiri..peritnya penyeksaan ini,adakah ia termiliki lagi..1 hayan tak mampu mengganti,apatah lagi terseksa sendiri. siapa tahu? siapa mengerti? manusia cuma sebuah ilusi, pahit dan getir tak pernah peduli, yang penuh mengerti, hanya ada yang mengetahui, hati di siat rindu terkesima, di hujung kasih ku mati jua….