Zikir angin bertalkin disambut wirid daun-daun
di juntai dahan kehidupan
tanah basah bagai bertasbih dalam lunak
kerdil membilang nama-Nya
berulang dan berulang dalam senyap
kekhusyukan di laman fana
sebuah perjalanan
di tirai hayat kesementaraan.
Saat derap kaki mengatur
dalam sepoi angin berbahasa
menggemai syahadah
kuziarahi lagi sekebun agung
yang mengakrabkan cinta sang tetamu
tatkala tidak terhitung lirik nurani bermunajat
tika lidah masih mengkhatami luhur doa
dan salam al-Fatihah.
Nukilan:
Husna Nazri
Puisi: Sewaktu Ziarahku Bertandang
Jun 30, 2010Puisi : Bumi Pasir Salak
Jun 13, 2010Puisi : Sebelum Ku Pergi
Jun 8, 2010SEBELUM KU PERGI
KU INTAI MIMPI SEMALAM
HARUM MEWANGI
MENYELINAP RINDU
SESEGAR MAWAR DINIHARI
SEBELUMKU PERGI
KUTABUR BUNGA IMPIAN
SEGENAP DERAP KENANGAN
BAUNYA MENGASYIKKAN
HIDANGAN RINDU BERTANDANG
MEMBASUH BERIBU KESEDIHAN
SEBELUMKU PERGI
KU TADAH BEKAS – BEKAS KELUKAAN
MENGUMPUL CALAR PERASAAN
DI SETIAP RUANG
MERAH PEKAT KEHITAMAN
PEDIH,DUKA KESAKITAN
BEKAL MEMORI MENDATANG
SEBELUM KU PERGI
INGINKU MILIKI SEMUA
HATI KUDUS MANJA
SEORANG INSAN
BERNAMA PEREMPUAN
AGAR SETIA SEPANJANG ZAMAN
SEBELUM KU PERGI
HARAP DAPAT KUHIRUP
PEMBERIAN KEMAAFAN
PENAMAT SALAM
MELABUH TIRAI
SATU PERHUBUNGAN
SEBELUMKU PERGI
INGINKU TERUS MENYAYANGI
SETELAH KU PERGI
ABADIMU SENTIASA DI HATI
NUKILAN:
MOKTHA
26.05.2010
Email: Mokhtarcki@yahoo.com
Puisi : Elegi Esok Pagi
Mei 11, 2010ELEGI ESOK PAGI
Ketika hati bersenandung
dalam elegi pagi ini
aku hanya seorang diri
bercerita pada pena dan kertas usam
bercerita tentang jeritan hati
kerinduan pada seorang kekasih
kerinduan akan kejujuran hati
kerinduan akan nyanyian sunyi
kerinduan akan kedamaian hidup ini
kerinduan pada Rhido ILLAHI
Nukilan:
Nama Pena: adie
URL : http://curahanpemburu.blogspot.com
Sajak Puisi | Perjumpaan
Mei 4, 2010PERJUMPAAN
Waktu kujumpa
Dan tanganmu dalam genggamanku
Seraya mengucap lirih namamu
Kau ucap sebuah nama
Tatapan yang penuh arti
Menggambarkan keindahan
Dengan sorot mata penuh makna
Yang saat itu aku tak mengerti
Tersipu kadang
dengan tangan gemetar
Kulepas dari genggamanku
Dan kusudahi detik itu
Dengan membawa makna
dan sejuta arti.
Nukilan:
Rek
Jakarta, 03 Mei 2010
http://kumpulankaryapuisi.blogspot.com/
Sajak : Mereka Kata
April 26, 2010Mereka kata wanita itu
perhiasan dunia
maka jadilah perhiasan yang benar-benar berharga dan berguna
jangan hanya cantik diluar tetapi buruk didalam
Mereka kata wanita itu
ibarat epal
maka jadilah epal yang tinggi kedudukan nya
bukan yang berguguran ditanah
yang mudah dimiliki oleh sesiapa
Mereka kata wanita itu persis mawar
maka jadilah mawar yang mekar mengharumi
bukan yang layu sebelum kembangnya
Mereka kata wanita itu persis mutiara di dasar laut dalam
maka jadilah mutiara yang benar-benar berharga
sesungguhnya hanya yang mampu membeli mutiara
bisa memilikinya
Mereka kata wanita itu ibarat permata
maka jadilah permata yang tulen
bukan kaca mudah dilihat di mana-mana
sesungguhnya kerdipan permata dan kaca itu hampir sama
hanya yang benar-benar bijaksana
yang tidak tersalah memilihnya
Nama Pena: qirabella
Email: syaqira_90@yahoo.com.my
Sajak Melayu : Pengemis Kota
April 22, 2010Dari mana anak itu?
hati keras bicara sayu
merentas buih-buih hati keras
minta seteguk ihsan unggas kota
dihulur sejadah ikhlas selaut impian
agar kocek kosong rasa nikmat.
Wanita itu sujud di kaki lima
bekas kosong lagu sunyi
menanti hujan emas segunung rasa
untuk anak kecil di dangau usang
terus bermimpi.
Lelaki kaki kayu
lompat di dahan palsu tidak jemu
minta dipeluk dalam sesaat
pada bajingan kota mulut celupar
mulut manis mengucap syukur
bila tangan mulia hulur salam.
Bila aku raba mereka hilang
dirantai gergasi biru
dibawa ke tembok bisu
agar kota bebas meredeka.
Nas Nasuha,
Skudai, Johor.
Sajak : Kita Mudah Lupa
April 21, 2010Kita Mudah Lupa
Lupakah kita anak umpama
sehelai kain putih yang dicorakkan dengan agama
dihias moral dalam dada.
Lupakah kita anak bukan kain putih untuk dikapan
sebelum ajalnya tiba
Lupakah kita akan pesan ibu dan bapa
buat baik berpada-pada
buat jahat jangan sekali
Lupakah kita kini kita telah dewasa
adakah ibu kita mencubit hingga terluka
ayah mencucuh api sehingga kudis menjadi buta
malah kita masih lagi bernyawa.
Lupakah kita syurga dan neraka pegangan kita
hari kiamat menjelang juga
jangan mudah berasa selesa
janji Tuhan itu pasti
hanya kita maha pelupa
setiap dosa pasti diseksa.
Karya:
Aziana,
Banting, Selangor.
Puisi Surat Marni Buat Suaminya
April 14, 2010Suamiku tercinta , sedang apa
aku tahu sayang sedang duka
dan masih tetap tidak punya apa apa
tapi maaf sayang , aku harus cerita
tentang anakmu layu
yg 3 hari ini sudah tidak minum susu
tubuhnya jdi lemah haru membiruu
Sayangku, lebih keraslah bekerja
aku tidak mau kamu bergantung pada mereka
mereka yg disana berpura jadi wakil kita
lalu tidak tahu dan tidak mau tahu
tentang anak kita yg tidak pnya susu
suamiku . tolong anakmu
anakmu rapuh sudah tidak bergizi
Mereka suruh kita pilih mereka jadi orang nomer satu
suruh kita buat diam
dibodohi biar jadi orang tidak tahu
tapi aku muak sayang
muak sama janji bintang bintangnya
suamiku sayangku , maafkan aku membebanimu
hnya kamu tumpuanku
negeriku sudah acuh padaku dan anaku
Suamiku sayang , kita korban
yg tetap tidak berubah di fase lima tahunan
sayang , katakan pada dia
bagaimana kau kayuh becakmu
atau bagaimana kau keruk pasir sampai senduu
juga bau keringat busukmu pada sekujur badanmu
Dan katakan kau lelah
lelah disebut orang susah
kemudian katakan kau sudah rajin kerja hmpir mati
tapi nasibmu jauh dari berubah
lalu sayang katakan kmu mau seperti pak menteri
kerja seminggu lima hari
tidak tahu diri bergaji tinggi
Suamiku . tolong anakmu
anakmu layu
anakmu rapuh sudah tidak bergizi
Nukilan:
dios