Sajak: Hanyut aku, kekasihku!

Ogos 13, 2010

Hanyut aku, Kekasihku!
Hanyut aku!
Ulurkan tanganMu, tolong aku
Sunyinya sekelilingku!

Tiada suara kasihan,
Tiada angin mendingin hati,
Tiada air menolak ngelak,
Dahagakan kasihMu,
Hauskan bisikMu,
Mati aku disebabkan diamMu.

Langit menyerkap,
Air berlepas tangan, aku tenggelam.

Tenggelam dalam malam
Air di atas menindih keras
Bumi di bawah menolak ke atas
Mati aku, Kekasihku, mati aku!


Sajak : Liku-Liku Perjalanan

Ogos 12, 2010

Liku – liku perjalanan

Ku tersasar dalam hidupku,
Tanpa arah dan tujuan,
Menitis air mataku di setiap perjalanan,
Mengesat peluh yang tidak kesampaian

Mana dusta yang kau cercakan?
Mana ilmu yang kau berikan?
Mana kata – kata nasihat yang engkau sampaikan?
Semuanya lebur dalam dakapan dan pelukan.

Tapi itu semuanya dahulu,
Ketikaku tidak memahami erti kehidupan,
Ketikaku tidak mengerti erti perjuangan,
Ketikaku tidak mengenal erti persahabatan.

Namun ada kalanya aku kecewa,
Memilih liku – liku hidup di persimpangan,
Mengenal kawan yang akhirnya menjadi lawan,
Mengetahui kebaikan dalam kejahatan.

Akhirnya aku mengerti,
Setiap perjalanan pasti ada ujian dan cabaran,
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan,
Akan ku tempuhi hidup ini demi pengalaman,
Akan ku semat iman demiMu Tuhan,
Agar aku menjadi sebaik insan.

Nukilan:

crapsist
crapsist@yahoo.com


Puisi Surat Marni Buat Suaminya

April 14, 2010

Suamiku tercinta , sedang apa
aku tahu sayang sedang duka
dan masih tetap tidak punya apa apa
tapi maaf sayang , aku harus cerita
tentang anakmu layu
yg 3 hari ini sudah tidak minum susu
tubuhnya jdi lemah haru membiruu

Sayangku, lebih keraslah bekerja
aku tidak mau kamu bergantung pada mereka
mereka yg disana berpura jadi wakil kita
lalu tidak tahu dan tidak mau tahu
tentang anak kita yg tidak pnya susu
suamiku . tolong anakmu
anakmu rapuh sudah tidak bergizi

Mereka suruh kita pilih mereka jadi orang nomer satu
suruh kita buat diam
dibodohi biar jadi orang tidak tahu
tapi aku muak sayang
muak sama janji bintang bintangnya
suamiku sayangku , maafkan aku membebanimu
hnya kamu tumpuanku
negeriku sudah acuh padaku dan anaku

Suamiku sayang , kita korban
yg tetap tidak berubah di fase lima tahunan
sayang , katakan pada dia
bagaimana kau kayuh becakmu
atau bagaimana kau keruk pasir sampai senduu
juga bau keringat busukmu pada sekujur badanmu

Dan katakan kau lelah
lelah disebut orang susah
kemudian katakan kau sudah rajin kerja hmpir mati
tapi nasibmu jauh dari berubah
lalu sayang katakan kmu mau seperti pak menteri
kerja seminggu lima hari
tidak tahu diri bergaji tinggi

Suamiku . tolong anakmu
anakmu layu
anakmu rapuh sudah tidak bergizi

Nukilan:
dios


(Sajak) Kalam Timur

Februari 20, 2010

Agama di kepala
bangsa di dada
tanah air di rasa
geletar dalam petaka
sakit teriak tangis di panggung tragis
pentas makin terbuka
di tangan onar petualang
wayang seancak berpesta
dalang bertukar pendusta
geger di bendul demokrasi
cendekia hilang peri.

Di manakah kalam timur?
unjuk muka keluar bertempur
buka mulut khabarkan warta
kebenaran luka duka bangsa
durjana kian berani memusnah
makmur nusa akan punah ranah
baca, baca, tulis hakikat sejarah
pegang kitab suci fahami sirah.

A AZIZ DERAMAN
Kuala Terengganu


Pantun Petua Bina Kesihatan

Januari 17, 2010

Panduan hidup adalah al Quran
rasul diutus memberi ingatan
yang menjadi petua serta amalan
demi untuk membina kesihatan

Mulakan Bismillah setiap urusan
elok disertai selawat dan salam
dulukanlah niat sebelum pekerjaan
mulakan gerakan di sebelah kanan

Setiap waktu perlulah ditepati
janganlah suka memungkiri janji
bahaya dan musuh usahlah dicari
jangan mudah tidak sedarkan diri

Lemparkan senyuman setiap hari
sehingga wajah kelihatan berseri
seandainya bertemu salam diberi
janganlah suka meninggi diri

Bercakaplah cuma jikalau perlu
sebelum menjawab dengari dulu
usahlah bertanya bertalu talu
perangai berleter usahlah ditiru

Berpakaian biar disenangi orang
jangan sendat atau pun jarang
bahagian aurat usah ditelanjang
sehingga geram jika dipandang

Selanjutnya sila klik url dibawah :

http://pakcikli00.wordpress.com/2009/08/26/petua-membina-kesihatan-dua/

http://pakcikli00.wordpress.com/2009/08/26/petua-membina-kesihatan-tiga/


(Sajak) Embun – M.Ghazali

Mei 28, 2007

“Embun” oleh M. Ghazali

Embun hatinya berkaca
kejauhan paginya
embun hatinya berkata
ia diliputi senja.

Dadanya ada embun
tapi bukan untuknya.

Embun hatinya berkaca
dingin embun dinoda.

M.Ghazali
Kuala Lumpur, 5 Mac 1959.
Bunga Merah, 1977.


Kembalikanlah ~ Ahmad Sarju

April 14, 2007

Kembalikan hutan itu
kepada keindahannya
kepada ketenangannya
kepada kedamaiannya
kepada flora faunanya.

Jangan biarkan
putik bunganya gugur
rimbun daunnya bertabur
hijau pohon rebah ke tanah
haiwan unggas mati berdarah.

Kembalikanlah
akar itu kepada buminya
pusaka itu kepada warisannya
sejarah itu kepada tanah airnya
kebebasan itu warga rimbanya.

AHMAD SARJU
Shah Alam – Kuantan