Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal
Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi
Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu
Rendra
31 July 2009
Mitra Keluarga
Inilah puisi terakhir Rendra, yang dibuat pada 31 Juli di RS Mitra Keluarga Jakarta.
Alfatihah untuk Rendra..
Jantung Tak Berdegup
(ketika aku di muka komputer, membaca
blog sajak kematiannya)
Rendra,
Meski kau jarang kubaca,
tapi patahmu aku
mesra
Sebab sering kau
melagukan perjuangan
dan Tuhan kita
Rendra,
Meski sekali, jantung mesti
berhenti berdegup, nafas
mesti berhenti, keluar
masuk
Pergilah menemui Kekasihmu
kerana pernah kau
berkata,
Tuhan, pada-Mu
aku cinta
Waktu dan nafasnya
Awal dan akhir kalamnya,
1935 – 2009
Dari tarikan nafas,
abuyon
http://hijau-tinta.blogspot.com
Sedang Apa Rendra di Atas Sana
Sementara masih luruh tangis duka
Rendra sudah ada di atas sana
sedang lari-lari riang di taman firdaus
atau berdendang diiringi lagu-lagu kudus
Sementara sepi jadi menggulma
Rendra sudah ada di atas sana
sedang menulis larik-larik puisi
lalu dicoretkannya pada lembayung pagi
Lalu satu saat akan turun hujan
menitikkan satu persatu bait puisi
ke halaman sanubari setiap orang
jatuh tepat di kemanusiaan kita
agar tumbuh mekar berseri
Kemerdekaan berkata benar
Kemerdekaan membela yang benar
Kemerdekaan berjiwa yang benar
Sedang apa Rendra di atas sana
Bermain bola seperti Maradona?
Gitaran dengan Mbah Surip kawannya?
Melukis pelangi atau semadi?
Mengintip bidadari mandi?
Atau bisa jadi sedang berdoa bagi semua kita
sebagaimana kita berdoa baginya
agar bahagia dalam hidup
Jakarta, 7 Agustus 2009
Amang Suramang
Sedang apa Rendra di atas sana atau
di bawah sini π
π
ketika tabuh berbunyi…
surau bergetar
jantungmu pun luluh olehnya…
penuntun sudah menyelesaikan tugasnya…
malaikat datang membawamu menuju Dia yang kekal
lirih….lirih…..
suara terdengar lirih
malaikat menghampiri tubuh lelah melepas penat kusuh
mata sayu,bibir berucap
Tuhan aku milik mu
Tuhan aku cinta kamu
apa kabar bung rendra????
puisimu……..
karyamu…..?
kami rindu lantunan lantunan itu…
ketika dirimu pergi,
karyamu tetap disini,
bersama kami,
menghiasi hari hari kami,
ketika dirimu pergi,
air mata ini,
hati ini,
serasa tak kenal duniawi,
puisi atau ilusi,
tak kan hanya menjadi fiktif
Hidup ini pendek,karya itu panjang
Ayahku Rendra..,
Aku merindukanmu seperti pertama ku kenal dan terakhir ku dengar nafas dari ragamu..
Tanahku menangis,
meski begitu ia bilang kau baik-baik saja disana sedang asyik bercengkrama membuat lirik seperti biasanya di sela awan yang membungkusmu sejuk..
Aku ingin menggenggam tintamu,
merengkuh syairmu,
menebarkan di jiwaku…,
tapi baru saja sadar itu datang menjengukku, meski begitu ia bilang kau masih dan akan tetap baik-baik saja disana sedang asyik bersenda dengan carik-carik itu!
Aku masih rindu padamu..
Mereka yang iklas terlibat membela yg lemah, adalah orang yg pantas menghuni rumah di atas angin (rendra,ws)
Beliau luar biasa………..
selamat jalan si burung merak
tuan..ceritakan yang kau lihat di sana?,
daku menanti di sini bersama sajakmu..
kenanganmu..
meski hanya inilah yang tertinggal,
daku yakin,
tuan akan selalu terkenang di sini,
ku sajakkan serpihan fanamu..XD
mengenangmu manis
di setiap sudut
lakumu begitu rupa warna
syahdu, dan do’a
ku hidup dalam hidupmu
dan terus hidup
dalam setiap kata
dalam setiap bait yang kau tulis
(selamat jalan, da kau sua langkah akhir pada Nya)
tanpa sadar butiran putih laksana mutiara mengalir deras membasahi pipiku saat aq sadar bahwa kau telah pergi,,doa kami semua akan selalu menyertaimu.
kamu pernah tertawa bersama kami, kamu pernah marah bersama kami
kamu adalah karya dari hati kami
Tuhan, kami sama sakit sedikit
Tuhan, tapi Ia telah lebih kepada mu
Ia cinta kepada kami lebih kepada Mu Tuhan
Ia kembali.
izinkan saya copy puisi ini ya.. skadar ingatn bt diri
rendra tidak mati,hanya saja raganya telah tiada
[…] kedua berjudul Tuhan, Aku Cinta Padamu karya W.S. Rendra. W.S. Rendra meninggalkan dunia pada tahun 2009. Puisi terakhirnya ini […]