Sepi itu sepasang daun pintu
membuka luas ruang fikir
bersama air bersih membasuh mata kelabu
mencari buah jujur di pohon kebenaran
Sepi itu mengasah tajam sepasang telinga
mendengar hikayat si bunga hati
tiada dusta atau apa2
wangi atau busuk rela dihidu
Sepi itu penggerak langkah pertama
ke perjalanan yang jauh
menyusuri lorong selamat untuk sampai
memeriksa bekal mengisi tabung hayat
Sepi itu penyuluh di gelap malam
bulan penuh bintang bertabur
jalan berliku nampak lurus jelas
cahaya iman cerah memancar
Sepi itu membuka gedung ilmu
mencanai akal mencabar bijaksana
banyak soalan minta dijawab:
lebar payung langit…
di mana tiangnya?
pasang surut air di laut bersilih ganti..
di mana mesin penggilirnya?
siang malam ombak memukul pantai…
kenapa tidah pernah bercuti?
Sepi itu sekuntum mawar
mengharum taman hati dua kekasih
membina jambatan cinta suci
menyambung rindu dari benua ke benua
Sepi itu sehelai kain sutera
lembut halus pakaian jiwa
~ Khadijah Hashim, Jelita Sept. 2004
bagussssssssss
kadang-kadang kita terlupa indahnya dunia melayu. gaya berbahasa begini membuat kita sayu, sedih dengan kepantasan hidup kita.